Oleh: Novy Marsila Sari, S.Psi., guru BP/BK Spemduta
SPEMDUTA – Masa remaja adalah masa dimana seorang individu mengalami suatu peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa, yang telah melalui semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Menurut Aristoteles perkembangan anak bukan hanya fase mulai remaja saja, melainkan sejak lahir sampai masa remaja. Perkembangan tersebut terbagi menjadi 3 fase, yaitu: Fase pertama (0-7 tahun) yang disebut sebagai masa anak kecil; Fase kedua (7-14 tahun) disebut masa belajar sekolah; Fase ketiga (14-21 tahun) disebut masa remaja atau pubertas.
Selain itu, masa remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan perubahan secara fisik, psikis, dan emosional. Tak jarang dalam masa remaja sering kali mengalami beberapa kendala dalam memahami akan kebutuhannya. Salah satunya adalah psikologis remaja.
Psikologi Remaja
Perkembangan psikologi remaja mengalami beberapa aspek salah satunya yaitu aspek semosional dan aspek sosial. Pertama Perkembangan emosi. Perkembangan emosi remaja di awali dengan perubahan yang ditunjukkan dengan sifat sesnsiti, reaktif yang kuat, emosi yang bersifat negatif seperti marah, dan memiliki tempramen yang cukup tinggi.
Remaja yang tinggal dalam lingkungan yang kurang kondusif menyebabkan kematangan emosinya terhambat, sehingga menimbulkan tingkah lagi yang negatif seperti agresif dan regresif.
Kedua Perkembangan kognitif. Pada usia 12-20 tahun perkembangan otak remaja secara fungsional mengalami tahapan kesempurnaan sehingga dalam perkembangan kognitif remaja dapat digambarkan sebagai berikut: Mulai berfungsinya kegiatan kognitif seperti membuat rencana, strategi, keputusan, dan memecahkan suatu masalah;
Mulainya berpikir secara logis mengenai gagasan abstrak; Wawasan berpikir semakin luas; Memiliki kemampuan nalar secara ilmiah dan menguji hipotesis; Sudah membedakan antara yang konkret dan abstrak; Sudah mulai bisa menyadari proses berpikir efisien dan belajar berintrospeksi diri; Mampu memikirkan masa depan dan perencanaan.
Ketiga, Perkembangan kepribadian. Faktor-faktor dalam perkembangan integritas remaja ialah Pertumbuhan fisik yang semakin dewasa serta membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa; Kematangan seksual yang berimplikasi pada dorongan dan emosi-emosi baru;
Munculnya kesadaran pada diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya; Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman; Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa
Dan yang keempat adalah Perkembangan sosial. Perkembangan sosial remaja dapat ditandai dengan munculnya kemampuan untuk memahami orang lain dan menjalin persahabatan. Umumnya seorang remaja dalam memilih pertemanan memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, seperti minat, hobi, nilai-nilai, sikap, dan kepribadian.