SPEMDUTA – SMP Muhammadiyah 2 Taman dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan remaja, SPEMDUTA bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Airlangga dan Rs. Dr. Soetomo menggelar acara sosialisasi yang membahas Diabetes Melitus (DM) dan nutrisi seimbang. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa kelas VII dan VIII tentang bahaya DM serta pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang pada hari kamis (13/06/24) bertempat di Auditorium SPEMDUTA.
M. Arif Syaifuddin, S.Pd., M.Pd. Gr Plt. Kepala SMP Muhammadiyah 2 Taman dalam sambutannya menyampaikan “Diabetes Mellitus (DM), atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis umumnya dikenal sebagai penyakit yang hanya diderita oleh orang tua. Namun ternyata penyakit ini juga dapat dijumpai pada usia remaja, bahkan anak-anak. Pihak sekolah menyambut baik dan mendukung adanya skrining gula darah dan urine yang telah dilakukan pada hari Rabu (12/6/24) serta berharap penyuluhan ini membawa dampak positif terhadap siswa dan nantinya mereka mampu menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makan, minuman yang manis dan cepat saji.” Imbuhnya
Selanjutnya kegiatan dibagi dalam 2 sesi. Pada sesi pertama peserta sosialisasi diberikan informasi mendalam tentang DM pada remaja, serta mengukur tingkat pengetahuan siswa sebelum dan setelah penyuluhan menggunakan Pre-test dan Post-test untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang Diabetes Melitus.
dr. Rayi Kurnia Perwitasari, Sp.A., M.Ked.Klin memaparakan bahwa “Kencing manis atau diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin yang cukup atau resistensi tubuh terhadap insulin. Diabetes mellitus DM dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. Penyebabnya yakni Genetika, Obesitas, dan gaya hidup yang tidak sehat. Gejala awal yang ditimbulkan yaitu Sering merasa haus, Sering mengantuk di pagi hari, Sering buang air kecil, Berat badan turun tanpa alasan jelas. Cara pencegahan dan pengobatannya dengan rutin berolahraga, pola hidup sehat, serta tidak mengkonsumsi makan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi.” Tambahnya
Pakar Endokrin Anak tersebut juga menyampaikan “Pentingnya nutrisi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal selama masa remaja dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, daging, ikan dll yang mengandung banyak nutrisi bagi tubuh. Serta pembiasaan makanan sehat dengan kontrol porsi yang tepat, berolahraga, serta tips hidup sehat seperti memonitor berat badan dan tinggi badan, serta berkonsultasi dengan dokter secara rutin.”
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pemberian hadiah untuk siswa yang bertanya, salah satu pertanyaan menarik muncul dari Rizka Noor kelas 8B yaitu apakah puasa dapat mengatasi diabetes, dr. Rayi menjelaskan bahwa puasa dapat mencegah namun tidak dapat menyembuhkan DM, dan yang terpenting adalah pola hidup sehat dan rajin berolahraga.”
Siswa 7D Ahmad mengaku sangat antusias dengan Kegiatan ini, dia berharap dengan adanya skrining dan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan remaja akan penyakit diabetes mellitus. Seluruh siswa diharapkan dapat menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat guna mencegah penyakit diabetes mellitus baik pada masa remaja, maupun kelak nanti pada usia dewasa.” Pungkasnya *(RJ)