SPEMDUTA – Dalang cilik SMP Muhammadiyah 2 Taman di era gempuran budaya asing dan melesatnya kemajuan teknologi tetap semangat dalam mengasah kemampuannya. Seni budaya asli tradisi Indonesia, yaitu wayang merupakan warisan budaya Indonesia yang jadi kebanggaan. Namun peminat seni tradisi wayang kian memudar.
Tetapi ternyata tak berlaku bagi Satria Bima Sakti, Siswa kelahiran Surabaya, 4 November 2010. Kendati baru berusia 13 tahun, Surya ternyata piawai menjadi dalang cilik dan memainkan seni pertunjukan wayang kulit dengan apik. Duduk di kelas VIII-E dia selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran serta pribadi yang humble membuatnya akrab dengan siswa lainnya.
Awal kecintannya dengan seni wayang yaitu berawal dari kesehariannya melihat youtube dan Tiktok mengenai kesenian wayang. Dalang yang menginspirasi Satria serta menjadi Mentor Otodidaknya yaitu KI Mantep Sudarsono dan KI Seno Nugroho karena keahliannya mengubah suara yang disesuaikan dengan karakter wayang sedang dimainkan, menjadikan ia semakin mantap untuk belajar kesenian wayang.
Merasa semakin penasaran dan tertarik dengan Wayang, Satria dengan serius belajar melalui youtube dari kedua dalang inspirasinya. Kedepannya satria juga berkeinginan untuk belajar kesenian wayang di Kediri. Orang tua dari satria tersebut merespon positif keinginan anaknya karena orang tua mempunyai peran penting dalam suksesnya bakat anak.
Satria, menyampaikan bahwa melestarikan seni wayang menjadi sebuah keinginannya. Menurutnya, melalui wayang maka ada banyak nilai-nilai kehidupan yang dipelajari jadi tidak hanya sekadar cerita dongeng yang seru. Selain itu, wayang juga membuat Satria bisa belajar mengenai tuntunan hidup seperti nilai menghormati, gotong royong dan sopan santun yang juga bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.” Tutupnya (*)
Penulis: Roudhotul Jannah
